Minggu, 08 April 2012

proposal skripsi 1


SISTEM MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATAN
MUTU GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI
(MAN) I SUNGAI PENUH





SKRIPSI







 















OLEH

S I S W A N T O
NIM. 03.0987.07







MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
 (STAIN) KERINCI
1433 H/2012 M
SISTEM MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATAN
MUTU GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI
(MAN) I SUNGAI PENUH




SKRIPSI







Diajukan untuk Melengkapi Salah-Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.PdI)










OLEH

S I S W A N T O
NIM. 03.0987.07








MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
 (STAIN) KERINCI
1433 H/2012 M
PERSEMBAHAN DAN MOTTO


PERSEMBAHAN:

Ku persembahkan
Buat Ayahanda Nasrul dan Ibunda Anita yang tercinta
Semoga kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini
Membawa berkat terhadap karya ini di kemudian hari,
Adikku Syafrial dan Siska Susanti  semoga kesabaran
dan segala pengorbanannya membawa berkat terhadap karya ini
Guru-guruku yang berjasa tanpa asa
dan sahaba-sahabat yang telah memberi warna dalam hidupku,
demi harapku menjaga amanah almamaterku
Dengan hati yang tulus ikhlas, ku panjatkan kehadirat Allah SWT,
Semoga jerih payah mereka di balas dengan imbalan pahala berlipat ganda
Ku ucapkan terima kasih yang tak terhingga,
Amin ya rabbal ‘alamin…




MOTTO


žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 !#sŒÎ)ur yŠ#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß Ÿxsù ¨ŠttB ¼çms9 4 $tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrߊ `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ

Artinya :      Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.[**]          (Q.S. Ar.Ra’d: 11)



[**] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2007),         h. 250
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia akan pendidikan merupakan suatu yang sangat mutlak dalam hidup ini, dan manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia guna membentuk dan mempersiapkan pribadinya agar hidup dengan disiplin.[1]
Pada era sekarang ini, pendidikan yang bermutu adalah dambaan setiap komponen masyarakat, baik komponen  masyarakat dalam arti luas maupun masyarakat madrasah, yang terdiri dari kepala madrasah, pendidik, tata usaha dan peserta didik. Peningkatan mutu madrasah merupakan suatu proses terintegrasi dengan proses peningkatan mutu sumber daya manusia               itu sendiri.
Peningkatan mutu pendidikan madrasah sangat ditentukan oleh kemampuan kepala madrasah dalam memberdayakan staf pengajar dan anggota komunitasnya secara keseluruhan. Peran utama kepala madrasah antara lain adalah mengembangkan agar madrasah menjadi lembaga pendidikan yang baik dan mampu mencapai tujuan pendidikan.[2]
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 bab II pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan manjadi warga negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.[3]

Rumusan tujuan tersebut di atas merupakan rumusan umum dari cita-cita pendidikan nasional yang harus dicapai oleh semua jenjang dan jenis pendidikan baik negeri maupun swasta. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di setiap jenjang dan jenis pendidikan perlu diusahakan strategi kepala madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, terutama di madrasah maka kepala madrasah bertanggung jawab  akan manajemen madrasahnya, yang mana kepala madrasah harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga mampu mambawa organisasi-organisasi madrasah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Selain itu kepala madrasah juga harus mampu dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan memotivasi guru, peserta didik dan staf adminitrasi madrasah agar mau dan mampu melaksanakan ketentuan dan peraturan yang berlaku di madrasah. Sehingga tujuan pendidikan dapat terarah dan teraplikasi melalui pengembangan visi dan misi madrasah yang jelas. banyak madrasah yang memiliki pendidik yang berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai, tetapi mutu pendidikannya tidak sesuai dangan apa yang diharapkan. Oleh sebab itu, pihak madrasah dalam hal ini kepala madrasah di tuntut peran aktifnya dalam menunjang kelancaran pencapaian tujuan pendidikan, melalui strategi dan upaya kinerja kepala madrasah.
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manejer, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan segala sumber daya madrasah untuk mencapai tujuan pendidikan, salah satunya dalam hal peningkatan mutu prestasi guru. Melalui pengembangan yang dilakukan kepala madrasah terhadap guru dan personal madrasah di harapkan tercipta hubungan kerja sama yang professional. Sehingga dapat mewujudkan  situasi yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya suasana penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian peserta didik yang dibina akan merasakan makna pendidikan yang di selenggarakan tersebut.
Dalam al-Qur’an sebagai salah satu sumber pokok ilmu pengetahuan juga memberikan dasar-dasar kerja sama antara sesama manusia supaya mencapai tujuan yang baik, seperti :
Ÿwur….. öNä3¨ZtB̍øgs ãb$t«oYx© BQöqs% br& öNà2r|¹ Ç`tã ÏÉfó¡yJø9$# ÏQ#tptø:$# br& (#rßtG÷ès? ¢ (#qçRur$yès?ur n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3uqø)­G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߃Ïx© É>$s)Ïèø9$# (الما ئد ة : 2)
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.[4](QS. Al-Maidah :2 )


Di samping itu kepala madrasah perlu melakukan berbagai upaya peningkatan secara bertahap dan berkesinambungan dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal ini usaha kepala madrasah yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah usaha peningkatan pelaksanaan kurikulum di madrasah. Usaha peningkatan kemampuan pendukung pembelajaran maupun pendidikannya, usaha peningkatan kegiatan pendukung penyelengaraan pendidikan di madrasah serta usaha peningkatan mutu pendidikan di madrasah. Namun, secara teknis di lapangan hal-hal itulah yang perlu disiasati oleh kepala madrasah. Sehingga penyelenggaraan pendidikan di madrasah yang dipimpinnya berjalan dengan baik dan lancar. Apa dan bagaimana peningkatan strategi kepala madrasah itulah yang perlu di kupas dan ditelaah lagi agar mekanisme kepala madrasah menjadi lebih bermanfaat bagi madrasah dan mengahasilkan kualitas            peserta didik.
Menurut penulis, madrasah harus sebagai suatu proses pelayanan jasa yang menempatkan peserta didik sebagai konsumen. Sebagai suatu usaha, pelayanan jasa, maka kepuasan konsumen merupakan suatu ukuran keberhasilan peningkatan mutu. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu harus selalu menjadi kepuasaan peserta didik. Karena peserta didik merupakan sasaran utama madrasah dengan kata lain, upaya peningkatan mutu madrasah bermula dan berakhir pada diri peserta didik. Ini berarti bahwa tanggung jawab kepala madrasah untuk meningkatkan mutu madrasah harus memprogramkan  keberhasilan peserta didik sebagai program utama.
Dalam mengusahakan keberhasilan peserta didik di madrasah diperlukan pengorganisasian madrasah dengan baik. Organisasi madrasah ini sangat penting artinya dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai madrasah
Dalam kaitan ini Allah SWT., berfirman
¨bÎ) ©!$# =Ïtä šúïÏ%©!$# šcqè=ÏG»s)ムÎû ¾Ï&Î#Î6y $yÿ|¹ Oßg¯Rr(x. Ö`»uŠ÷Yç/ ÒÉqß¹ö¨B ÇÍÈ
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.[5] (Q.S As-Shaaf : 4)

Madrasah Aliyah  Negeri (MAN) I Sungai Penuh adalah salah satu madrasah yang berada di Kota Sungai Penuh, di Desa Koto Lolo Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh bersebelahan dengan Madrasah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci.
Berdasarkan observasi awal penulis di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Sungai Penuh adalah salah satu madarasah favorit di Kota Sungai Penuh. Keberadaannya dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan, namun bagaimana mereka meningkatkan mutu prestasi guru mereka. Karena kita tahu bahwa bahwa peningkatan mutu prestasi guru adalah suatu hal pokok dan penting dalam meningkatkan mutu madrasah.
Berangkat dari fenomena di atas penulis merasa tergugah untuk mengangkat dan menuangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul: ”Sistem Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh”
B.     Batasan dan Masalah
1.      Batasan Masalah
Guna memperoleh rung lingkup penelitian yang lebih jelas, maka permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada manajemen kepala madrasah dalam mingkatan mutu guru yang efektif di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh.
Pengaruh faktor lainnya bukan diabaikan, tetapi mempertimbangkan fenomena awal yang ditemukan dan kemampuan penelitian yang belum memungkinkan untuk meneliti semua variabel.
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah:
a.       Bagaimana sistem manajemen kepala madrasah dalam meningkatan mutu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh?
b.      Bagaimana strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh?
c.       Bagaiman korelasi peningkatan mutu guru dengan prestasi siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh?
C.    Tujuan Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan akan tercapainya tujuan sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui manajemen peningkatan mutu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh.
b.      Untuk mengetahui strategi untuk meningkatkan mutu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh..
c.       Untuk mengetahui korelasi peningkatan mutu guru dengan prestasi siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
D.    Kegunaan Penelitian
Apabila tujuan tersebut di atas telah terpenuhi dengan baik, maka penelitian ini diharapkan dapat berguna  untuk :
a.       Sebagai usaha untuk memperdalam wawasan penulis tentang manajemen pendidikan
b.      Sebagai usaha untuk memahami manajemen pendidikan di madrasah
c.       Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas perkualiahan dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)) pada jurusan Tarbiyah Prodi Kependidikan Islam Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam Madrasah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci.
d.      Sebagai tambahan literatur atau referensi di perpustakaan, khususnya literatur tentang disiplin ilmu kependidikan Islam yang diharapkan akan berguna dalam mempelajari dan memperdalam khasanah ilmu pendidikan
E.     Kerangka Pikir
1.      Manajemen Pendidikan
Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulieck karena manajemen sebagai sutau bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Dikatakan sebagai kita oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas.Di pandang sebagai profesi karena manajemen di landasi oleh kahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para professional dituntut oleh suatu kode etik.[6]
Sedangkan dalam kaitannya dengan manajemen Islam menurut Mujamil Qomar mendefinisikan istilah manajemen Islam sebagai berikut:
Menejemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara mensiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Makna definitive ini selanjutnya memiliki implikasi-implikasi yang saling terkait dan membentuk satu kesatuan system dalam menajemen pendidikan Islam.[7]
2.      Manajemen Mutu
Dalam Kamus Pelajar Bahasa Indonesia dijelaskan pengertian mutu adalah nilai, keadaan, ukuran keaslian.[8] Dalama kaitannya dengan pendidikan mutu berarti nilai dari pendidikan.
Untuk terselenggaranya pendidikan bermutu, dikenal dengan perlu adanya paradigma baru pendidikan yang difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditas dan evaluasi. Keempat pilar manajemen ini diharapkan pada akhirnya mampu menghasilkan pendidikan bermutu.[9]
3.      Guru
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa “guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur  pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”[10]
F.     Jenis dan Pendekatan Penelitian
1.      Pendekatan
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai sistem manajemen peningkatan mutu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh.
Dengan batasan wilayah tersebut maka penelitian ini tidak akan membuat suatu kesimpulan (generalisasi) melainkan hanya memaparkan masalah (deskripsi) berdasarkan lokasi penelitian.


2.      Informan Penelitian
Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
Adapun yang menjadi informan adalah kepala madrasah yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan madrasah. Wakil kepala madrasah yang bertugas sebagai pembantu kepala madrasah.
3.      Jenis dan Sumber Data
a.       Jenis Data
Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data sekunder
1.      Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber primer yaitu sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut.[11] Data primer yang diukumpulkan berupa informasi mengenai data yang berkenaan dengan pelaksanaan manajemen di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh.
2.      Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaahannya terhadap dokumen pribadi, resmi, kelembagaan, referensi atau peraturan yang memiliki relevansinya dengan fokus penellitian.[12] Data sekunder ialah data yang di peroleh dari dokumen yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini, sebagai pelengkap atau pendukung dari data primer seperti :
1)      Sejarah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
2)      Keadaan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
3)      Sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
4)      Struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
b.      Sumber Data
a.       Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
b.      Wakil Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
c.       Guru Kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
d.      Guru bidang studi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
e.       Data dokumentasi




4.      Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil data-data yang ada dalam bentuk :
a.       Pengamatan (observasi) yaitu cara pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung tanpa melalui alat-alat.[13] Metode ini penulis gunakan untuk mengamati secara langsung objek-objek yang akan diteliti, seperti keg iatan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sungai Penuh
b.      Wawancara, dilakukan kepada sejumlah responden yang jumlahnya relatif terbatas dan memungkinkan bagi peneliti untuk mengadakan kontak langsung secara berulang-ulang sesuai dengan keperluan.[14]
c.       Dokumentasi, penulis mengambil bahan yang ada di lapangan seperti data madrasah, kepala madrasah dan guru.
d.      Telaah pustaka, kegiatan inti terutama di lakukan untuk menyusun kerangka fikir serta untuk mencari konsep-konsep teori yang berkaitan dengan masalah penelitian.
5.      Analis Data
Untuk mempermudah dalam penganalisaan data, data yang sifatnya keterangan-keterangan, penulis analisa dengan menggunakan metode kualitatif atau data yang sifatnya non statistik, dengan berdasarkan pola pikir deduksi, induksi dan komperatif.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan penulis uraikan dari masing-masing tersebut diatas sebagai berikut :
a)         INDUKTIF yaitu : suatu pola pikir dimana penulis mulai dari kaedah-kaedah yang bersifat khusus, kemudian mengambil kesimpulan dari kaedah-kaedah yang bersifat khusus itu menuju kesimpulan yang bersifat umum.
b)        DEDUKTIF yaitu : suatu pola pikir dimana penulis mulai dari kaedah-kaedah yang dianggap berlaku umum kemudian penulis mengambil kesimpulan yang bersifat khusus.
c)         KOMPERATIF yaitu : suatu pola pikir perbandingan dimana penulis mengambil perbandingan antara satu pendapat yang lain untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kemudian diambil kesimpulan yang dianggap benar.
Analisa data tersebut di atas sengaja penulis gunakan, karena data yang penulis analisa adalah yang bersifat kualitatif (non statistik). Oleh karena itu data tersebut penulis sajikan dalam bentuk wujud kata serta diklasifikasikan menurut jenis dan bentuknya.








[1] A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 15
[2] Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional ke Kepala Madrasah (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009), h. 13
[3] Anonim, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Sinar Grafika, 2003), h. 5-6
[4] Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2007), h. 106.
[5] Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro), h. 551
[6] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009), h.1
[7] Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 10
[8] Rizky Maulana dan Putri Amelia, Kamus Pelajar Bahasa Indonesia,  (Surabaya: Lima Bintang, tt), h. 283
[9] Tim Pengembang Penjaminan Mutu Madrasah, Konsep Dasar Program Penjaminan Mutu Madrasah, (Lembaga Penelitian: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), h. 6
[10] Anonim (2006) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, (Bandung: Penerbit Citra Unbara. 2006). h. 2.
[11] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009) h. 252
[12] Ibid, h. 253-254
[13] Nana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009),            h. 143
[14] Sudarman Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung, Pustaka Setia, 2002), h. 138

1 komentar: